Just a Pluviophile

Pages - Menu

Selasa, 29 November 2016

Rosi Dayanti (16017014)



Analisis Novel “PARTIKEL”
Karya Dewi Lestari (Dee)
gambar-logo-unp-coreldraw.png

Oleh :
Nama : Rosi Dayanti
Nim : 16017014
Mata Kuliah : Pengantar Pengkajian Kesusastraan
Dosen : Dr. Yenni Hayati, SS, M.Hum


SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL PARTIKEL KARYA DEWI LESTARI
A.   Unsur Intrinsik
1.     Tema
Novel ini berkisah tentang petualangan Zarah Amala dalam usaha mencari ayahnya, Firas. Petualangannya di warnai dengan drama persahabatan , cinta, hobby fotografinya dan dunia sains yang digeluti ayahnya. Sebuah perjalanan hidup yang penuh kejutan dan rintangan.

2.     Tokoh dan Penokohan
Berikut tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Partikel ini.
Ø Zarah Amala
Tokoh aku dalam cerita. Mencintai fotografi. Anak pertama Firas dan Aisyah.
Ø Keras kepala.
Bukti : “ “Zarah, kan , sudah besar. Masa belum sekolah ? Nggak malu sama anak-anak tetangga?”. “Nggak.” “Kalau Zarah sekolah, nanti Umi belikan mainan yang banyak. Apapun yang Zarah mau”. Aku menyumpal mulutku dengan opak. Menatap Umi sambil mengunyah. Lalu kembali menggeleng.” ( Partikel : 17 )
Ø Sangat Sayang dan Mengidolakan Ayahnya.
Bukti : “ Bila setiap anak diajari untuk mencintai kedua orang tuanya sama besar, dengan sangat menyesal aku harus mengakui bahwa cintaku menggunakan peringkat. Ayahku menduduki peringkat pertama. Ia adalah dewa.” (Partikel : 9)
Ø Hidupnya penuh pertanyaan, selalu ingin tahu.
Bukti : “ Dimana ada hamparan seperti itu , Yah?” tanyaku bersemangat.
“Ayah tahu dari mana?” ( Partikel : 23)
Ø Tidak ingin bersekolah.
Bukti : “Zarah cuma mau diajar sama Ayah.” (Partikel : 55)
Ø Awalnya penakut.
Bukti : “Dengan cepat, curiga ku berubah menjadi takut.” ( Partikel : 58)
Ø Orang kepercayaan Ayahnya.
Bukti : “Ayah Cuma bisa percaya kamu, Zarah.”( Partikel : 72)
Ø Mandiri.
Bukti : “Sejak keluar dari rumah ia bahkan tidur ditenda dekat ladang ayahnya. Kemudian mengajar ditempat kursus, dan dari gajinya ia memenuhi kebutuhan finansialnya.”
Ø Rajin.
Bukti : “Semalaman aku mengurung diri diruang kerja Ayah. Membereskan berkas-berkasnya.” (Partikel : 78)
Ø Mencintai Biologi karena ajaran Ayahnya.
Ø Pantang Menyerah.
Bukti : “Tinggal aku yang bertahan mencari. Dengan caraku sendiri.” ( Partikel : 84)
Ø Paling mengerti ayahnya. Bahkan satu-satunya yang mengerti ayahnya.
Bukti : “sedikit demi sedikit mulai kupahami mengapa ia menarik diri dari kampus. Jelas terlihat minat Ayah bergeser jauh. ( Partikel : 88)
Ø Tidak mengerti Agama. Kurang dididik Agamanya.
Bukti : “Saya ikut Ayahku, dia itu—“ aku mengeja hati-hati, “atheis”. ( Partikel : 96)
Ø Berjiwa Pemberontak.
Bukti : “Aku adalah Firas berikutnya. Inilah pemberontakan pertamaku.” ( Partikel :106)
Ø Sangat Cerdas.
Bukti : “Nilaiku sempurna.”(Partikel :95)
Ø Sulit Bersosialisasi.
Bukti :”Zarah itu susah sekali dapat teman, Bah”(Partikel :114)
Ø Setia kawan.
Bukti : “ “Kenapa mau tinggal kelas?” . “saya mau bantu Kosoluchukwu belajar, Bu.” (Partikel :116-117)
Ø Akhirnya Putus asa.
Bukti : “Sedih, marah, putus asa. Aku merasa dikhianati.” ( Partikel : 124)
Ø Penuh Penyesalan.
Bukti :” Tapi semakin kulawan, penyesalan itu semakin kuat menggigit.”
Ø Penyayang.
Bukti : “ ku peluk adikku erat”. “ Kakak nggak akan pergi jauh dari kamu, Hara” “ ( Partikel :139)
Ø Sangat berani.
Bukti : “Dengan satu gerakan, aku menyambar tongkat panjang dan melompat. Berdiri tegak di antara kedua beruang itu dan kedua rekanku.” ( Partikel : 249)
Ø Tegas.
Bukti : “ “It was the right thing to do”. Aku menjawab tegas. “( Partikel : 249)
Ø Lugu dan Polos
Bukti : “ “Seumur hidup saya belum pernah dicium.” Ujarku ringan dengan cengiran bodoh.” ( Partikel : 318)
Ø Menjadi bodoh saat jatuh cinta. ( Partikel 312-368)
Ø Pengalah
Bukti : “untuk mereka aku menjadi Zarah yang selalu siap mengalah” . ( Partikel : 348)

Ø Firas/Ayah
Firas adalah anak asli Batu Luhur. Ia yatim piatu yang kemudian di adopsi Abah. Di beri nama Firas yang artinya kepekaan dan ketekunan. Firas sangat mencintai Biologi. Ia juga merupakan seorang ahli Mikologi dan sempat menjadi dosen di IPB. Firas adalah ayah dari Zarah.
Ø Tampan, cerdas, dan sehat.
Bukti : “ .... , Abah sudah melihat tanda-tanda khusus. Raut wajahnya tampan, matanya bersinar cerdas, perawakannya sehat meski agak kurus...” ( Partikel : 11)
“Kepandaiannya melampaui semua anak di Batu Luhur.” (Partikel : 11)
“Dikampus, Ayah adalah dosen Brilian.” ( Partikel : 26)
Ø Bertanggung Jawab.
Bukti : “Saat jadi mahasiswa, Ayah tak pernah lupa tugasnya sebagai tangan kanan Abah.” ( Partikel :12)
Ø Peduli.
Bukti : “Tambahan pendapatan dari tanaman obat itu sebagian digunakan Ayah untuk membangun balai bermain dan taman bacaan anak-anak kampung. ( Partikel : 13 )
Ø Berkarisma.
Bukti : “ Abah Hamid dan Firas adalah dua nama sakral yang diagungkan oleh kampung kecil bernama Batu Luhur. Dua sosok karismatik yang berhasil memajukan kampung tanpa pamrih.” ( Partikel : 13)
Ø Gagah,Berdedikasi,Masa Depan Cerah.
“Bukti : “Gagah, cerdas, berdedikasi, Ayah adalah sosok sempurna dengan masa depan cerah.”( Partikel : 14)
Ø Berjiwa Pemberontak.
Bukti : “ Itulah pemberontakan pertama Ayah kepada Abah dan Umi.” (Partikel : 14)
Ø Jiwanya Teguh.
Bukti : “ Keteguhan Ayah memilih Ibu dan dukungan warga Batu Luhur,...” ( Partikel :14)
Ø Keras Kepala.
Bukti :” Namun, untuk urusan itu, Ayah bergeming bagai batu. “Tiak perlu, Aisyah. Zarah akan jauh lebih pintar kalau aku yang mengajarnya langsung.” Begitu selalu katanya.” (Partikel : 17)
Ø Penasehat dan Guru bagi Anaknya.
Bukti : “Jangan pisahkan dirimu dari binatang,” pesannya. ( Partikel : 20)
Ø Tertutup dan Menyimpan Banyak Rahasia Tentang Dirinya.
Bukti : “ Ayah sengaja melapisi diriya dari dunia, ... “ ( Partikel : 20 )
Ø Penuh Kontroversi.
Bukti : “Ayah adalah seorang yang penuh kontroversi”(Partikel : 20)
Ø Sosok Sederhana.
Bukti : “Ayah tidak pernah tertarik akan karier akademis, bisnis sampingan, dan sejenisnya... . Bisa membeli mobil, ..... , membelikan ibu kompor gas dua tungku dan kulkas satu pintu, sudah menjadi kepuasan besar baginya. “(Partikel :27)
Ø Penyayang dan Tekun.
Bukti : “Dengan seabrek kegiatannya, tak pernah absen ia mengajarku, membacakan cerita setiap malam, mengantar jemput ibu.”( Parrtikel :27)
Ø Pekerja Keras.
Bukti : “Sering ku dapati wajah Ayah yang kelelahan karena kurang tidur.(Partikel : 27)
Ø Menepati janji.
Bukti : “Ayah tidak banyak berjanji dalam hidupnya. Aku tahu, ia pasti akan menepati kata-katanya. (Partikel : 51)
Ø Terlalu mencintai dunia.
Bukti : “ “.. kamu berubah jauh Firas. Aku tahu kamu dari dulu cinta sama ilmu, tetapi sekarang kamu itu sudah syirik.” ( Partikel : 55)

Ø Aisyah/Ibu
Aisyah adalah anak kandung Abah dan Umi. Ibu dari Zarah ( tokoh aku). Kembang Desa Batu Luhur.
Ø Cantik dan Santun
Bukti : “Kecantikan dan kesantunan gadis bernama Aisyah mampu menggeserkan persepsi adik angkat di mata Ayah.” ( Partikel : 14)
Ø Gigih , Presisten,  Konsisten, Dan Rajin.
Bukti : “Gigih, Ibu terus mencoba mendobrak tembok itu. Dialah manusia paling presisten dan konsisten yang pernah ku kenal di dunia ini. Ia sanggup melaksanakan hidupnya laksana baris-berbaris. Teratur, tertata, rutin.” ( Partikel : 15)
Ø Penyayang
Bukti : “ Hidup Ibu sepenuhnya untuk keluarga” (Partikel : 15)
Ø Religius dan rajin beribadah.
Bukti : “Tanpa alpa, kecuali jika sedang datang bulan, Ibu salat 5 waktu, menjalankan puasa setiap Senin dan Kamis. Setiap Rabu malam, Ibu pergi pngajian ke Masjid atau kerumah bu Hasanah,...” (Partikel:15)
Ø Perhatian
Bukti : “Mulai besok , Ibu panggil Bu Hasanah untuk mengajari kamu ngaji. Kalau perrlu ibu daftarkan kamu ke pesantren. ( Partikel :55)
Ø Penyabar dan mudah menerima(bersyukur).
Bukti : “Pelan-pelan, Bah. Ini juga sudah lumayan.”(Partikel : 109)
“ “Ada satu ini juga sudah syukur”, balas Ibu.” ( Partikel : 114)

Ø Hamid Jalaludin/Abah
Abah Hamid adalah kakek dari Zarah (tokoh aku). Abah adalah orang tua dari Aisyah dan juga orangtua angkat Firas.
Ø Pria berketurunan Arab, bertubuh tinggi dan gagah. Kulitnya putih. Berjambang dan berkumis.
Bukti : “Semua diawali oleh kakekku. Hamid Jalaludin. Pria keturunan Arab, bertubuh tinggi dan gagah” ( Partikel : 9 )
“Kulitnya yang putih membuat cambang, kumis dan alisnya mencuat kontras” (Partikel : 9-10)
Ø Tokoh agama dan tokoh ekonomi yang disegani di Batu Luhur.
Bukti : “Abah adalah tokoh yang amat dihormati di Batu Luhur” (Partikel :10)
“Seiring waktu, Abah menjadi tokoh agama sekaligus tokoh ekonomi di Batu Luhur.”( Partikel : 10)
Ø Rela Berkorban.
Bukti ; “ Pengorbanan Abah pinah ke kota pun tidak sia-sia.”
Ø Berkarisma.
Bukti : “ Abah Hamid dan Firas adalah dua nama sakral yang diagungkan oleh kampung kecil bernama Batu Luhur. Dua sosok karismatik yang berhasil memajukan kampung tanpa pamrih.” ( Partikel : 13)
Ø Penuh Kasih Sayang
Bukti :” Secinta-cintanya mereka kepada Ayah, Abah dan Umi tetap melihat pemuda bernama Firas dan gadis bernama Aisyah sebagai dua saudara kandung.”(Partikel:14)
Ø Pemarah
Bukti :” Muka Abah merah-pada. Ia benar-benar marah” (Partikel : 103)

Ø Umi
Umi adalah istri dari tokoh Abah yang berarti adalah nenek tokoh aku ( Zarah).
Ø Baik hati
Bukti : “Kalau Zarah sekolah, nanti Umi belikan mainan yang banyak. Apapun yang Zarah mau”. ( Partikel : 17)
Ø Penuh Kasih Sayang
Bukti :” Secinta-cintanya mereka kepada Ayah, Abah dan Umi tetap melihat pemuda bernama Firas dan gadis bernama Aisyah sebagai dua saudara kandung.”(Partikel:14)
Ø Religius dan Taat Ibadah serta .
Bukti : “apa maksud kamu kalau memang Allah ada? Astagirullah. Istigfar , Zarah!” (Partikel : 130)
Ø Hara
Adik kandung Zarah. Yang selalu jadi penengah antara kakak dan ibunya. Dan Haralah yang menjaga Ibu sementara kakaknya, Zarah berpetualang mencari Ayahnya.
Ø Baik.
Bukti : “Ada tangan mungil yang kemudian membantuku bangkit, Hara “ ( Partikel :133)
Ø Mandiri.
Bukti : “Kakak jangan khawatir. Hara sudah bisa belajar sendiri. ( Partikel :139)
Ø Pengertian.
Bukti : “Biar Hara yang jaga Ibu “ ( Partikel : 139)
Ø Penyayang.
Bukti : “ Hara menghambur mendekapku ”( Partikel : 139)
Ø Patuh.
Bukti : “ “Nggak bisa kamu antar kesini saja?” “kata Ibu jangan..” (Partikel  : 152)

Ø Paul Daly
Seorang laki-laki beusia 30 tahun, seorang fotografer profesional yang datang ke Tanjung Puting dan bertemu dengan Zarah. Dia juga merupakan koordinator The A- Team. Yang akhirnya menjadi sahabat Zarah dan membantu Zarah mencari jejak Ayahnya.
Ø Tinggi, Tegap, Botak, Beralis Tebal dan Mata Menjorok Kedalam Berwarna hazel .
Bukti : “Belum pernah kulihat manusia setinggi itu sebelumnya. Tingginya barangkali dua meter. Tidak berotot-otot mekar tapi tegap proporsional.  Kepalanya yang botak licin tampak kontras dengan tubuhnya yang penuh rambut. Alisnya tebal hingga hampir membentuk satu garis. Matanya besar, menjorok kedalam, dengan bola mata berwarna hazel .” ( Partikel : 234)
Ø Ramah
Bukti : “Dengan senyum lebar di wajahnya,  ekspresi kencang yang diakibatkan garis muka kerasnya itu berubah drastis menjadi hangat dan ramah.” ( Partikel : 235)
Ø Berjiwa Sosial.
Bukti : “Menurut Paul, skill yang membawanya ketitik ini adalah kemampuan sosialisasinya.” ( Partikel : 242)
Ø Berjiwa Penolong dan Baik hati.
Bukti : “ “of course,” pria itu tersenyum simpul, “ but I’m not driven by the ambition of being the best photographer anymore. If I get a shot, great. If I don’t, fine. Saya lebih senang jalan-jalannya” “( Partikel : 243)
“Paul berbaik hati menjemputku kebandara.”( Partikel : 280)
Ø Tenang.
Bukti : “Paul kelihatan lebih mampu menguasai diri” ( Partikel : 245)
Ø Penyayang.
Bukti : “ Tugas sayalah untuk melindungi kalian.” ( Partikel : 250)
Ø Harga Dirinya Tinggi.
Bukti : “Saya cuma bereaksi sebagaimana normalnya jantan yang harga dirinya terluka.” ( Partikel : 250)
Ø Tegas
Bukti : “ “ Empat hari, Missy”. Tegas Paul. “( Partikel : 251)
Ø Humoris
Bukti : “ “Zach itu punya cita-cita terpendam jadi chef. Sayangnya saat ini skill fotonya masih lebih bagus. So, dia terpaksa jadi fotografer.” Paul terkekeh.

Ø Zach
Zach adalah seorang sahabat lama dan fotografer petama yang direkrut Paul. Zach juga akhirnya menjadi sahabat Zarah dan membuatkan Zarah sarapan selama tinggal di apartemennya.
Ø Berambut Kemerahan, Gondrong, Matanya Bundar.
Bukti : “Disampingnya ada seorang pria berambut kemerahan, gondrong sampai garis bahu, tingginya kurang lebih sama denganku. Matanya bundar  dan berbinar, wajahnya bersahabat.” (Partikel : 281)
Ø Wajahnya Bersahabat
Bukti : “Matanya bundar  dan berbinar, wajahnya bersahabat.” (Partikel : 281)
Ø Ramah
Bukti : “ Ia langsung tersenyum ramah padaku.” (Partikel : 281)
Ø Ceria
Bukti : “Suaranya ringan, ceria. Aku langsung menyukainya.” (Partikel : 281)
Ø Sangat Akrab dengan Paul
Bukti : “Saking akabnya dua sahabat itu, lelucon yang beredar adalah, kalau saja salah satu dari mereka perempuan, Zach dan Paul pasti sudah menikah. (Partikel : 281)
Ø Baik dan Senang Membantu
Bukti :”Ia melepas lagi sabuk pengaman, bangkit meraih selimut dari bagasi, lalu melemparkan nya kepangkuanku.” (Partikel : 282)
“ “Coffe? Tea? Orange juice? Hot chocolate?” Zach menawarkan.” (Partikel : 283)
Ø Humoris
Bukti : “Zach tergelak, “Sebenarnya kami sekejam itu. Kami pengen kamu mati beku dulu di Inggris sebelum mengirimmu ke Afrika.

Ø Kosoluchukwu Onyemelukwe
Anak perempuan Afrika yang baru pindah dari Nigeria. Teman sebangku Zarah. Yang akhirnya menjadi penari terkenal di London. Bersahabat baik lalu mengkhianati Zarah.
Ø Berkulit Hitam, Berambut Keriting, Besar, Tinggi dan Berotot.
Bukti : “kulitnya yang hitam menonjolkan dua fitur dari wajahnya: mata dan gigi”
“rambutnya keriting besar seolah ada belukar ditempel dikepalanya. Tubuhnya bongsor sebesar anak kuliahan. Tinggi dan berotot lencir.....” ( Partikel :107)
Ø Jago berolahraga.
Bukti : “Koso disegani karena kemampuan berolahraganya yang cemerlang” ( Partikel :108)
Ø Menderita Disleksia.
Bukti : “Dia itu disleksia.” (Partikel : 117)
Ø Menjadi cantik
Bukti : “wajahnya dirias cantik.” ( Partikel : 334)
Ø Pengkhianat dan pendusta.
Bukti : “I’m sorry love. I really am,” Koso setengah berbisik. Jelas ia menahan tangis. ( Partikel : 365)
“tahunan penantianku hanya karena secarik kertas catatan alamatku raib?” ( Partikel : 367)

Ø Storm Bradley
Seorang fotografer fashion yang Zarah temui saat pameran. Pria inilah cinta pertama Zarah. Ia bersikap sopan, manis, dan romantis. Namun akhirnya ia jualah pria pengkhianat yang mematahkan hati Zarah.
Ø Tubuhnya Tegap, Tampan, Berambut Ikal Emas Kecoklatan.
Bukti : “ Tubuh tegap itu dibungkus jaket kulit hitam bermodel jas, dipadankan dengan setelan jeans hitam belel dan kaus oblong putih. Wajahnya yang tampan dan kekanakan dibingkai rambut ikal emas kecoklatan dengan gradasi warna tumpang tindih yang alami. “ ( Partikel : 307)
Ø Sedang naik daun.
Bukti : “ Dia fotografer fashion dan iklan yang lagi naik daun saat ini.” ( Partikel : 309)
Ø Berbakat dan masih muda.
Bukti : “ talented, handsome, and he’s still bloody young.” ( Partikel : 309)
Ø Pengkhianat.
Bukti : “ini salah saya,” tahu-tahu Storm menyambar. ( Partikel : 367)

Ø Bu Inga Dominykas
Perempuan berusia 50 tahun, asli Lithuania berkewarga negaraan Kanada dan ia meneliti orang utan serta melestarikannya.
Ø Orang nomor satu di Tanjung Puting.
Bukti : “..., secara de facto dialah sosok nomor satu di Tanjung Puting” . ( Partikel : 192)
Ø Orang yang disegani.
Bukti : “orang-orang disini segan kepada Ibu Inga lebih dari apapun.” ( Partikel : 192)
Ø Lembut , Keibuan, dan Penyayang.
Bukti : “ “Nama kamu siapa?” Suaranya lembut keibuan.” ( Partikel : 195)
Ø Tegas
Bukti : “Biarpun disini hutan, kami tetap aturan,” katanya tegas”. ( Partikel : 196)
Ø Cuek.
Bukti : “Ibu Ingalah yang tetap menjaga jarak denganku” ( Partikel : 205)
“Kepadaku, Ibu Inga hanya tersenyum tipis.” ( Partikel : 212)
Ø Baik dan Perhatian.
Bukti : “ “Saya percaya rumah itu ditemukan didalam,” katanya lembut sambil menempelkan tangannya didada.” ( Partikel : 213)

Ø Pak Kas/Kastunut
Pak Kas merupakan teman Ayah Zarah. Usianya lebih tua dari pada ayah Zarah. Ia adalah tukang foto keliling/ fotografer.
Ø Pendengar yang baik
Bukti : “Pak Kas adalah pendengar yang baik” (partikel : 160)
Ø Baik, Ramah, Suka Membantu dan Rendah hati.
Bukti : “Dia terenyum lebar, memperlihatkan taring emasnya. “ Ya , sebisanya. Ilmu saya pas-pasan.” (partikel : 161)
Ø Perhatian dan Pengertian.
Bukti : “Pak Kas bercerita tentang cahaya.” “Kemudian, Pak Kas bercerita tentang komposisi”. (partikel : 161-162)
Ø Sabar.
Bukti : “ Maksudnya ‘ruang tajam’ itu apa , Pak?”
“ini, lho, anu, waduh, gimana jelaskannya. Pak Kas kebingungan sendiri. Ia lalu berjongkok didepan semak kembang sepatu kuning. “Jadi misalnya aku mau motret.....”. (partikel : 163)

Ø Asep
Asep adalah kerabat Pak Kas yang punya usaha cuci cetak foto. Berambut kribo sehingga dipanggil Si Kribo (Partikel : 173). Baik dan dialah yang mengajari Zarah mencetak foto.

Ø Pak Mansyur
Pak Mansyur adalah pemandu Zarah, yang mengemudikan perahu besar ’kelotok’.
Ø Baik dan Suka Bercerita/Memberi Informasi
Bukti : “Pak Mansyur pun melaksanakan perannya sebagai pemandu yang baik. Ia berkisah tentang sungai Sekonyer.” ( Partikel : 179)

Ø Pak Sam
Pak Sam adalah pemimpin rombongan pemenang lomba fotographer.

Ø Pak Simon Hardiman
Pak Simon adalah pemilik kamera yang diterima oleh Zarah. Dia orang Indonesia dan memiliki kekayaan di Gastonbury.
Tubuhnya ramping proporsional, tingginya sedada Zarah. Rambutnya sudah mulai botak. ( Partikel 397)
Pak Simon ternyata adalah teman Ayah Zarah, Firas. Namun mereka belum pernah bertemu langsung. Pak Simon lah yang menjelaskan pada Zarah tentang ayahnya lebih jauh. Pak Simon juga yang ternyata menyimpan fotokopi jurnal ayahnya. Pak Simon sangat baik dan banyak membantu Zarah. ( Partikel : 397-467)

Ø Hawkeye
Hawkeye merupakan teman dan orang kepercayaan Pak Simon. Ia menjadi seorang shaman yang membantu Zarah masuk ke dimensi lain untuk mencari ayahnya lewat Iboga. Hawkeye juga sangat baik dan juga ramah.

Ø Gary Anderson
Teman Paul saat kunjungan ke Tanjung Puting. Ia juga seorang fotografer. 
Ø Berambut keriting, berkacamata dan penampilan rapi.  (Partikel :237)
Ø Penakut.
Bukti : “Gary langsung merosot, terduduk di tanah dengan muka pucat. “bloody hell” teriaknya.

Ø Pak Ridwan
Ayah tiri dari Zarah. Seorang yang baik, perhatian, penyayang dan juga gagah. Namun bagi Zarah, sosok nya tidak pernah menggantikan Ayah kandungnya Firas.
Bukti : “ Pak Ridwan berdiri gagah dengan baju kantorannya lengkap.”
“Senyum Pak Ridwan langsung mengembang, “Zarah? Apa kabar kamu?”
“Kamar untuk Zarah sudah disiapkan?”
 ( Partikel : 274 )
“Gimana sekolah hari ini, Hara?” ( Partikel : 275 )
“Tak pernah terbayangkan sebelumnya olehku, Ibu akan dipeluk pria lain, masuk ke kamar tidur. “ (Partikel : 277)

Ø Bu Hasanah
Seorang ustazah di Batu Luhur.

Ø Bu Maryam
Ibu Maryam adalah seorang staf pengurus orangutan. Ibu Maryam memiliki karakter baik dan selalu bersikap humoris namun tetap serius. Ibu maryamlah yang meneruskan tugas Zarah sebagai ibu asuh Sarah.

Ø Yadi
Seorang staff yang menceritakan tentang lintah Kalimantan pada Zarah. ( Partikel : 210)

Ø Pak Sulis
Seorang pengemudi perahu dari Tanjung Puting ke Pangkalan Bun untuk keperluan logistik.

Ø Pak Yusuf
Kepala sekolah SMA Zarah. Pria berpeci dan bersafari. Ia juga orang yang bisa berbuat licik demi mendapat keuntungan.

Ø Bu Kartika
Kepala sekolah pengganti Pak Yusuf yang bersikap tegas dan keras. Berbalik dari Pak Yusuf.

Ø Bu Aminah
Guru agama di SMA tempat Zarah sekolah. Ia pernah mengusir Zarah karena Zarah dianggap menghina agama dengan memberikan sejarah awal manusia menurut versi yang ditulis ayahnya.

Ø Sarah
Sarah adalah orangutan yang dirawat Zarah dari kecil. Sarah sangat dekat dengan Zarah, karena Sarah yang menganggap Zarah sebagai Ibunya.

Ø Elena
Elena merupakan  seorang nenek tua yang tinggal di Glastonbury. Elena memiliki karakter yang baik, ramah, dan mau berbagi informasi.

Ø Kimberly Harris
Seorang desainer grafis yang juga punya hobi fotografi. Ia adalah teman lama Zach yang selalu ada disampingnya meski tanpa ikatan yang jelas.
Ø Santai, Terbuka, dan Intelek.
Bukti : “Aku menyukai Kim. Sikapnya santai, terbuka, dan intelek.” ( Partikel : 303)
Ø Baik hati dan Suka Menolong
Bukti : “Dengan senang hati, Kim menolongku untuk masalah kostum besok.” ( Partikel : 303)

Ø Olubi
Pemandu Zarah selama diperbukitan Loita. Ia juga yang menjemput Zarah saat hampir menjadi santapan harimau dan juga memberi obat tradisional suku Maasai pada Zarah yang menderita luka serta gatal-gatal. (Partikel :293-300)

Ø Fred Dunston
Fred Dunston adalah teman dari tokoh Zarah dari Wildlife Conservation Society.

Ø Helen
Terapis shiatsu langganan Zach yang dipesan Zarah saat ia kelelahan bertugas diperbukitan Loita.

Ø Bidan Ida
Bidan paling senior di batu Luhur.

Ø Pak Ishak
Direktur tempat kursus bahasa Inggris Zarah yang memperkerjakan Zarah sebagai guru.

Ø Robert
Robert adalah seorang pelayan yang bekerja di rumah Pak Simon.

Ø Emily
Emily merupakan pelayan perempuan yang bekerja di rumah pak Simon. 

Ø Dave Moore
Dave Moore adalah teman pak Simon yang sekaligus merupakan seorang peneliti.


3.     Alur/Plot
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran. Cerita dibuka pada tahun 2003 saat tokoh aku, Zarah, berada di Bolivia. Kemudian Zarah menceritakan kisah keluarganya mulai tahun 1979, berlanjut sampai akhirnya ia kembali ke Bolivia tahun 2003.

4.     Latar/Setting
Ø Latar Tempat
Ø Bolivia. ( Partikel : 3 )
Ø Batu Luhur.
Bukti : “kami tinggal dipinggir Kota Bogor, dekat sebuah kampung kecil bernama Batu Luhur.”(Partikel : 9)
Ø Dirumah.
Bukti : “Bidan Ida, sudah siaga dirumah.” ( Partikel : 37)
Ø Dapur
Bukti : “Dapur kami mengebul setiap pagi, meruapkan aroma aneka masakan.” ( Partikel : 15 )
Ø Kamar Zarah,
Bukti : “ Keluar dari kamarku tanpa bersuara” ( Partikel : 20)
Ø Meja makan.
Bukti : “Pertengkaran Ayah dan Ibu tentang sekolah memuncak pada suatu malam dimeja makan.” ( Partikel :51)
Ø Bukit Jambul.
Bukti : “Kami menuruni Bukit Jambul sambil perpegangan tangan.” (Partikel :67)
Ø Kebun Permakultur.
Bukti : “Kami pergi bertiga kekebun Permakultur Ayah” ( Partikel : 76)
Ø Saung.
Bukti : “Hara sampai tidur siang di saung. “ ( Partikel : 76 )
Ø Ruang kerja Ayah.
Bukti : “Semalaman aku mengurung diri diruang kerja Ayah.” (Partikel : 78)
Ø Sekolah.
Bukti : “Dikoridor sekolah hari itu, aku berpapasan dengan bu Kartika” ( Partikel :122)
Ø Rumah Koso.
Bukti : “ “Zarah..? kamu ngapain kesini?” Tanya Koso sambil menuruni tangga rumahnya.” ( Partikel : 123)
Ø Lapangan Upacara.
Bukti : “Seusai upacara, kami disuruh membuat lingkaran” (Partikel :125)
Ø Di ladang Ayah dan Kaki Bukit Jambul.
Bukti :”Sisa waktuku ku habiskan bersepeda ke Batu Luhur ke ladang Ayah atau ke Kaki Bukit Jambul.” (Partikel : 127)
Ø Ranjang.
Bukti : “kami berdua duduk diatas ranjang.” ( Partikel : 133)
Ø Halaman Belakang Rumah.
Bukti : “Di halaman belakang, kulihat siluet Ibu yang berdiri di depan kobaran api.”(partikel : 135)
Ø Warung Mak Turi.
Bukti : “ Membeli pisang goreng dan segelas teh manis diwarung Mak Turi untuk sarapan. ( partikel :140)
Ø Tempat kursus.
Bukti : “ Dengan menggendong ransel dipunggung, aku bersepeda ke tempat kursus. “( partikel :140)
Ø Diperpustakaan dan di musala.
Bukti :” Aku lalu berganti baju, duduk diperpustakaan, ..” ( partikel :140)
“aku tergeletak tidur dimusala beralaskan sejadah.”
 ( partikel :140)
Ø Kota Bogor.
Bukti : “pada hari Minggu itu aku justru bersepeda menuju jantung kota Bogor.” (partikel : 158)
Ø Kebun Raya.
Bukti : “tepatnya menuju Kebun Raya” (partikel : 158)
Ø Stasiun.
Bukti : “Sesampainya aku distasiun, Pak Kas menungguku digerbang.” (partikel : 166)
Ø Pasar Bogor.
Bukti : “angkot kami berhenti didekat pasar Bogor.” (partikel : 166)
Ø Kios Asep. “Apdruk Poto Kilat & Stemfel :UJANG KRIBO.
Bukti : “Asep membuka kios kecilnya bagi kami. “Kotak” kayu itu ternyata masih dibagi lagi menjadi dua sekat. Satu adalah kamar gelap untuk pencucian film.” (Partikel: 167).
Ø Pangkalan Bun
Bukti : “Pesawat kami tiba dipangkalan Bun sekitar pukul sebelas siang waktu setempat.” (Partikel: 178)
Ø Sungai Kumai.
Bukti : “Ditepi sungai Kumai yang terbentang gagah dengan lebar satu kilometer,...” (Partikel: 178).
Ø Tanjung Harapan, Desa Sei Sekonyer.
Bukti : “ Tak lama, kami tiba di Tanjung Harapan, Desa Sei Sekonyer.” ( Partikel : 181).
Ø Tanjung Puting.
Bukti : “Terdamparnya aku diTanjung Puting ternyata panjang.” ( Partikel : 195) 
Ø Di wartel.
Bukti : “ Sampai aku masuk kedalam wartel, tak ku dengar Sarah memekik sedikitpun.” ( Partikel : 215)
Ø Rumah Pak Ridwan.
Bukti : “Berbekal alamat yang diberikan Hara, aku tiba dirumah itu. Rumah besar didaerah elite kota Bogor.” ( Partikel : 266 )
Ø Ruang Tamu Rumah Pak Ridwan.
Bukti : “ Diruang, aku langsung dihadapkan dengan pigura besar berisi foto Ibu dan Pak Ridwan dalam baju pengantin. “( Partikel : 268)
Ø Ruang Tengah Rumah Pak Ridwan.
Bukti : “ Memasuki ruang tengah, aku disambut lagi oleh foto keluarga yang sama. “( Partikel : 268)
Ø Kamar Hara
Bukti : “ “Ini kamarku, Kak.” Hara membuka pintu. ( Partikel : 270)
Ø London
Bukti : (Partikel : 280)
Ø Bandara Heathrow.
Bukti : “ Aku mendarat diBandara Heathrow pagi hari pada bulan Oktober.” ( Partikel : 280)
Ø Jok belakang mobil Zach
Bukti : “Di jok belakang mobil station wagon Zach, langsung aku meledak menggigil. “ (Partikel : 281)
Ø Rumah Zach
Bukti : “Baru beberapa jam aku tinggal di London, tapi aku langsung kerasan ditempat Zach.” (Partikel : 283)
Ø Buckingham Palace
Bukti :”...., naik bus double decker, dan menontoni upacara pergantian penjaga di Buckingham Palace.” (Partikel : 289)
Ø Kenya
Bukti : “Tugas pertamaku akhirnya tiba, Kenya. (Partikel : 291)
Ø Apartemen Storm.
Bukti : “.. Storm mengajakku singgah ke apartemennya.” ( Partikel : 312)
Ø Direstoran Italia.
Bukti : “... aku dan Zach makan malam direstoran italia kesayangannya di Soho. ( Partikel : 327)
Ø Apartemen koso,
Bukti : “..., aku jadi pengurus apartemen koso” ( Partikel : 342)
Ø Bolivia. ( Partikel : 370)
Ø Glastonbury.
Bukti :Kepergianku ke Glastonbury yang tanpa persiapan....“( Partikel : 381)
Ø Salisbury Plain
Bukti : “ .... , kami meluncur meninggalkan Glastonbury ke Salisbury Plain. “( Partikel : 413)
Ø Weston Palace.
Bukti : “Pagi di Weston Palace merupakan fenomena yang tidak kalah alien .... “( Partikel : 432)

Ø Latar Waktu
Ø 1979 – 1996
Pada tahun inilah kisah dimulai dengan memperkenalkan tokoh. Abah dan Umi yang kemudian mengangkat seorang anak laki-laki ( Firas ) yang kemudian menikah dengan anak kandung mereka ( Aisyah ) sampai akhirnya mempunyai 2 anak,  Zarah dan Hara. Kehidupan mereka berlanjut sampai akhirnya terjadi banyak konflik, akhirnya Firas  pergi menghilang. Akhir latar ini yaitu mengisah Zarah yang menjadi pengajar di sebuat tempat kursus bahasa Inggris.
Ø Akhir Pekan
Bukti : “Setiap akhir pekan, Ibu mengajakku dan Hara mengunjungi Abah dan Umi.” (Partikel : 15)
Ø Malam Hari.
Bukti : “Malam hari, Ayah mengantarku dengan cerita pengantar tidurnya.” (Partikel : 19)
Ø Menjelang Sore.
Bukti : “ menjelang sore, Ibu mulai mulas-mulas.” (Partikel : 37)
Ø Pukul 9 malam.
Bukti : “Pukul sembilan malam. Ibu sudah tak kuat lagi.” ( Partikel : 38)
Ø Pagi hari.
Bukti : “Esok paginya setelah kelahiran adek” ( Partikel : 42)
Ø Pukul 7 malam.
Bukti : “ Pagi digeser siang. Siang digusur sore. Dan sore dengan cepat dilengserkan malam. Aku semakin resah. Pukul tujuh malam dan Ayah belum kelihatan.” ( Partikel :44)
Ø Pukul 8 malam.
Bukti : “Pukul delapan, ketika ku pikir sudah waktunya  bersiap tidur, tahu-tahu Ayah mengajakku keluar.” ( Partikel : 57)
Ø Subuh
Bukti : “Pagi-pagi buta aku pergi ke Batu Luhur.” (Partikel :80)
Ø Menjelang malam.
Bukti : “ Esok harinya, aku baru pulamg menjelang malam” (Partikel : 133)
Ø Hari Minggu.
Bukti : “Pada satu hari minggu, satu-satunya hari kosongku...” ( partikel :141)
Ø Setengah dua belas siang.
Bukti “ Dan terkejutlah aku. Setengah dua belas siang?” ( partikel :149)
Ø Hari Senin.
Bukti :” hari senin keesokannya, aku mohon izin tidak masuk mengajar. (partikel : 165)
Ø 1996-1999
Dimulai dengan menangnya Zarah dalam  perlombaan foto, yang mengubah hidupnya. Ia kemudian tiggal di Kalimantan. Sampai menapat tawaran kerja di London.
Ø Sore hari.
Bukti : “Sore-sore,petugas kamp akhirnya membawaku menemui Ibu Inga.” ( Partikel : 195)
Ø Bulan Agustus.
Bukti :” Bulan Agustus, beberapa hari setelah hari ulang tahunku. ( Partikel : 233)
Ø Pukul 6 sore.
Bukti : “ sekitar pukul enam sore, terdengar bunyi klakson dua kali, dan sebuah kesibukan pun dimulai.” ( Partikel : 273)
Ø Bulan Oktober.
Bukti : “ Aku mendarat diBandara Heathrow pagi hari pada bulan Oktober.” ( Partikel : 280)
Ø Pertengahan Maret 2001
Bukti : “Pertengahan Maret 2001. Aku kembali ke London.” (Partikel : 292)
Ø Musim Panas.
Bukti : “ Musim panas di London adalah musim panennyapertunjukan dan hiburan.” ( Partikel : 329)
Ø 2003.
Latar ini yaitu saat Zarah, Paul dan Zach bertugas bersama. Dan ditahun ini Zarah melakukan perjalanan antar dimensi dibantu oleh Pak Simon, pemilik kamera yang selama ini Zarah cari. Dan akhirnya ia pulang ke Indonesia karena meninggalnya Abah.

Ø Latar Suasana
Ø Tegang.
Bukti : “Ketegangan antara Ayah dan kakek-nenekku makin kentara” ( Partikel:17)
“Mereka saling menghindar, saling menjauh” (Partikel : 18 )
Ø Sedih
Bukti : “Abahpun berucap. “innalillahi wainna ilahi rajiun”. Satu ruangan seketika berucap sama. Ibu-ibu menangis.” ( Partikel : 45)
Ø Mencekam.
Bukti : “Aku tersentak oleh gulita yang hadir mendadak, oleh kesendirian yang tahu-tahu menyergap.” (Partikel : 63)
Ø Panik.
Bukti : “Pada hari ke empat, Ibu mulai panik. Abah mulai dilibatkan. Setelah itu kepolisian. Beberapa petugas berseragam datang kerumah”. ( Partikel : 78)
“Keringatku mulai membanjir. Nafasku tersengal-sengal. Putus asa, akupun berteriak minta tolong. ( partikel :144)
Ø Hening bercampur Haru.
Bukti : “ Hening cukup lama mengapung diruangan hingga akhirnya dipecah oleh seruan Umi, “subhanallah” “( Partikel :94)
Ø Suasana Permusuhan.
Bukti : “ Hawa peperangan membungkus kami berdua
" ( Partikel : 128)
Ø Sunyi
Bukti : “Kami berempat berkendara. Dalam kesunyian.” ( Partikel : 176)
Ø Bahagia
Bukti :”Kami berdua menangis sambil tertawa. Paul ikut senyum-senyum, hanyut terbawa suasana dramatis reuni kami.” ( Partikel : 334)

5.     Sudut Pandang
Ada dua sudut pandang yang digunakan dalam novel ini.
·        Orang Pertama pelaku utama.
Dilihat dari pemakaian kata aku.
Bukti : “Dalam lembaran faks yang sudah mengeriput itu tertulis ZRH. Kode untuk Zarah. Aku. “ ( Partikel : 3)
·        Orang ketiga serba tau
Dilihat dari kata Zarah, dia, -nya.
Bukti : “Inilah transit singkatnya di London. Setelah dua hari berada di alam enterogen yang membuat badannya terkapar tak berdaya,  pada hari yang ketiga fisiknya segar luar biasa. Seakan segenap selnya diperbarui sekaligus dan tubuhnya bangkit menjadi Zarah Amala yang serupa tapi tak sama. ( Partikel : 470 )

6.     Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Seperti percakapan dalam kutipan ini :
“Kamu pulang?” ulang Paul tak percaya. “ For real?”
“Kakekku meninggal. I need to be there.” (Partikel : 470)
Selain itu digunakan juga kalimat-kalinat bermajas Asosiasi, Personifikasi, dan Hiperbola.
Ø Batu luhur sudah tertidur lelap, ( Partikel : 57)
Ø Hatiku berteriak protes. ( Partikel : 124)
Ø Penyesalan itu semakin kuat menggigit. Meracuniku. ( Partikel :124)
Ø Teriakanku lantang menyobek malam. Aku berteriak bagai hewan buas yang terluka.” ( Partikel : 136)
Ø Kutelan teriakan yang sudah ingin meluncur dari tenggorokan. ( Partikel : 137)
Ø Kegelapan ini bukan lagi milik malam. ( partikel :141)
Ø Sinar bulan pucat masih bertengger dilangit. ( partikel :142)
Ø Saking dinginnya hingga terasa perih dikulit dan aku merasa baru ditiup angin neraka. ( Partikel : 280 )
Ø Terpisah sekian jauh dari khatulistiwa membuatku tersadar betapa mewahnya hidup bermandi matahari. (Partikel : 290)
Ø Seiring malam yang menua. ( Partikel : 311)
Persahabatan kami terasa semanis es krim vanilla dan segurih popcorn bersaus mentega. ( Partikel : 345)

7.     Amanat
Ø Jangan pernah sombong. Sebagai manusia yang hidup dibumi, kita merupakan makhluk ciptaan Allah. Sama seperti hewan dan tumbuhan. Bukankah kita juga tahu, dimata Allah kita sama, yang membedakan hanya amal ibadah serta ketakwaan kita.
Ø Hidup ini bagai roda yang selalu berputar. Menyimpan banyak kejutan dihari yang akan datang.
Ø Tidak ada yang abadi di muka bumi ini. Begitupun dunia ini.
Ø Setiap pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Untuk keduanya bertemu yang dibutuhkan cuma waktu. Jadi teruslah mencari jawaban dari apa yang hari ini masih kamu pertanyakan. Teruslah mencari solusi dari apa yang hari ini masih kamu permasalahkan.
Ø Cintailah alam tempat dimana kita hidup, jaga lah lingkungan kita.
Ø Jagalah keyakinan mu meski banyak orang ingin menjatuhkan mu. Meski itu tidak akan mudah.
Ø Sesal itu tidak berguna. Hidup ini harus tetap dijalani.
Ø Agama tanpa ilmu tiada artinya. Ilmu tanpa agama pun begitu hasilnya.
Ø Cobalah untuk berdamai dengan hidup. Jalani dengan ikhlas setiap apapun yang terjadi dihidup ini dan maafkan lah mereka yang telah menyakitimu.
Ø Jagalah kepercayaan orang lain. Jangan pernah coba untuk mengkhianatinya.
Ø Jangan menjadi bodoh untuk alasan cinta.
Ø Jagalah diri kita, jangan menjadi pribadi yang mudah terpengaruh oleh orang lain dan lingkungan yang buruk.

B.   Unsur Ekstrinsik
·        Biografi pengarang.
Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee (lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976; umur 40 tahun) adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Ia merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis.

·        Nilai moral
Nilai moral terlihat saat Zarah berada di London, ia menyerahkan saja kegadisannya pada seseorang yang baru ia kenali. Kurangnya didikan terhadap agama dan moral pada Zarah membuatnya bertindak tanpa tahu akibatnya.
Diperlihatkan juga Zarah yang suka berdebat, serta melawan orang yang lebih tua.

·        Nilai Agama
Nilai agama dalam novel ini begitu terlihat dikehidupan keluarga Zarah. Kakeknya sendiri merupakan tokoh agama. Di novel inilah terlihat bahwa ilmu tanpa agama akan membawa kita pada kesesatan.

·        Nilai Kebudayaan dan Adat Istiadat.
Terlihat saat tokoh Ayah menghilang, dan polisi tidak juga menemukan. Mereka meminta orang pintar untuk mencari jawabannya. Dan juga mereka menganggap bahwa tokoh Ayah telah menikah dengan Jin di Hutan yang dianggap angker.
Nilai budaya juga terlihat bahwa budaya barat begitu jauh berbeda dengan budaya kita.

·        Nilai  Sosial
Terlihat saat warga Batu Luhur saling tolong menolong  untuk memajukan daerah. Serta ketika Aisyah melahirkan anak ketiga, banyak tetangga yang datang kerumah serta membantu menguburkan jenazah bayinya.

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Just a Pluviophile | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com