Analisis
Novel “PARTIKEL”
Karya
Dewi Lestari (Dee)
Oleh
:
Nama
: Rosi Dayanti
Nim
: 16017014
Mata
Kuliah : Pengantar Pengkajian Kesusastraan
Dosen
: Dr. Yenni Hayati, SS, M.Hum
SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
ANALISIS
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL PARTIKEL KARYA DEWI LESTARI
A.
Unsur
Intrinsik
1. Tema
Novel ini berkisah tentang petualangan
Zarah Amala dalam usaha mencari ayahnya, Firas. Petualangannya di warnai dengan
drama persahabatan , cinta, hobby fotografinya dan dunia sains yang digeluti
ayahnya. Sebuah perjalanan hidup yang penuh kejutan dan rintangan.
2. Tokoh dan Penokohan
Berikut tokoh-tokoh yang terdapat dalam
novel Partikel ini.
Ø Zarah Amala
Tokoh aku dalam cerita. Mencintai
fotografi. Anak pertama Firas dan Aisyah.
Ø Keras
kepala.
Bukti : “ “Zarah, kan , sudah besar.
Masa belum sekolah ? Nggak malu sama anak-anak tetangga?”. “Nggak.” “Kalau
Zarah sekolah, nanti Umi belikan mainan yang banyak. Apapun yang Zarah mau”.
Aku menyumpal mulutku dengan opak. Menatap Umi sambil mengunyah. Lalu kembali
menggeleng.” ( Partikel : 17 )
Ø Sangat
Sayang dan Mengidolakan Ayahnya.
Bukti : “ Bila setiap anak diajari untuk
mencintai kedua orang tuanya sama besar, dengan sangat menyesal aku harus
mengakui bahwa cintaku menggunakan peringkat. Ayahku menduduki peringkat
pertama. Ia adalah dewa.” (Partikel : 9)
Ø Hidupnya
penuh pertanyaan, selalu ingin tahu.
Bukti : “ Dimana ada hamparan seperti
itu , Yah?” tanyaku bersemangat.
“Ayah tahu dari mana?” ( Partikel : 23)
Ø Tidak
ingin bersekolah.
Bukti : “Zarah cuma mau diajar sama
Ayah.” (Partikel : 55)
Ø Awalnya
penakut.
Bukti : “Dengan cepat, curiga ku berubah
menjadi takut.” ( Partikel : 58)
Ø Orang
kepercayaan Ayahnya.
Bukti : “Ayah Cuma bisa percaya kamu,
Zarah.”( Partikel : 72)
Ø Mandiri.
Bukti : “Sejak keluar dari rumah ia
bahkan tidur ditenda dekat ladang ayahnya. Kemudian mengajar ditempat kursus,
dan dari gajinya ia memenuhi kebutuhan finansialnya.”
Ø Rajin.
Bukti : “Semalaman aku mengurung diri
diruang kerja Ayah. Membereskan berkas-berkasnya.” (Partikel : 78)
Ø Mencintai
Biologi karena ajaran Ayahnya.
Ø Pantang
Menyerah.
Bukti : “Tinggal aku yang bertahan
mencari. Dengan caraku sendiri.” ( Partikel : 84)
Ø Paling
mengerti ayahnya. Bahkan satu-satunya yang mengerti ayahnya.
Bukti : “sedikit demi sedikit mulai
kupahami mengapa ia menarik diri dari kampus. Jelas terlihat minat Ayah
bergeser jauh. ( Partikel : 88)
Ø Tidak
mengerti Agama. Kurang dididik Agamanya.
Bukti : “Saya ikut Ayahku, dia itu—“ aku
mengeja hati-hati, “atheis”. ( Partikel : 96)
Ø Berjiwa
Pemberontak.
Bukti : “Aku adalah Firas berikutnya.
Inilah pemberontakan pertamaku.” ( Partikel :106)
Ø Sangat
Cerdas.
Bukti : “Nilaiku sempurna.”(Partikel
:95)
Ø Sulit
Bersosialisasi.
Bukti :”Zarah itu susah sekali dapat
teman, Bah”(Partikel :114)
Ø Setia
kawan.
Bukti : “ “Kenapa mau tinggal kelas?” .
“saya mau bantu Kosoluchukwu belajar, Bu.” (Partikel :116-117)
Ø Akhirnya
Putus asa.
Bukti : “Sedih, marah, putus asa. Aku
merasa dikhianati.” ( Partikel : 124)
Ø Penuh
Penyesalan.
Bukti :” Tapi semakin kulawan,
penyesalan itu semakin kuat menggigit.”
Ø Penyayang.
Bukti : “ ku peluk adikku erat”. “ Kakak
nggak akan pergi jauh dari kamu, Hara” “ ( Partikel :139)
Ø Sangat
berani.
Bukti : “Dengan satu gerakan, aku
menyambar tongkat panjang dan melompat. Berdiri tegak di antara kedua beruang
itu dan kedua rekanku.” ( Partikel : 249)
Ø Tegas.
Bukti : “ “It was the right thing to
do”. Aku menjawab tegas. “( Partikel : 249)
Ø Lugu
dan Polos
Bukti : “ “Seumur hidup saya belum
pernah dicium.” Ujarku ringan dengan cengiran bodoh.” ( Partikel : 318)
Ø Menjadi
bodoh saat jatuh cinta. ( Partikel 312-368)
Ø Pengalah
Bukti : “untuk mereka aku menjadi Zarah
yang selalu siap mengalah” . ( Partikel : 348)
Ø Firas/Ayah
Firas adalah anak asli Batu Luhur. Ia
yatim piatu yang kemudian di adopsi Abah. Di beri nama Firas yang artinya
kepekaan dan ketekunan. Firas sangat mencintai Biologi. Ia juga merupakan seorang
ahli Mikologi dan sempat menjadi dosen di IPB. Firas adalah ayah dari Zarah.
Ø Tampan,
cerdas, dan sehat.
Bukti : “ .... , Abah sudah melihat
tanda-tanda khusus. Raut wajahnya tampan, matanya bersinar cerdas, perawakannya
sehat meski agak kurus...” ( Partikel : 11)
“Kepandaiannya melampaui semua anak di
Batu Luhur.” (Partikel : 11)
“Dikampus, Ayah adalah dosen Brilian.” (
Partikel : 26)
Ø Bertanggung
Jawab.
Bukti : “Saat jadi mahasiswa, Ayah tak
pernah lupa tugasnya sebagai tangan kanan Abah.” ( Partikel :12)
Ø Peduli.
Bukti : “Tambahan pendapatan dari
tanaman obat itu sebagian digunakan Ayah untuk membangun balai bermain dan
taman bacaan anak-anak kampung. ( Partikel : 13 )
Ø Berkarisma.
Bukti : “ Abah Hamid dan Firas adalah
dua nama sakral yang diagungkan oleh kampung kecil bernama Batu Luhur. Dua
sosok karismatik yang berhasil memajukan kampung tanpa pamrih.” ( Partikel :
13)
Ø Gagah,Berdedikasi,Masa
Depan Cerah.
“Bukti : “Gagah, cerdas, berdedikasi,
Ayah adalah sosok sempurna dengan masa depan cerah.”( Partikel : 14)
Ø Berjiwa
Pemberontak.
Bukti : “ Itulah pemberontakan pertama
Ayah kepada Abah dan Umi.” (Partikel : 14)
Ø Jiwanya
Teguh.
Bukti : “ Keteguhan Ayah memilih Ibu dan
dukungan warga Batu Luhur,...” ( Partikel :14)
Ø Keras
Kepala.
Bukti :” Namun, untuk urusan itu, Ayah
bergeming bagai batu. “Tiak perlu, Aisyah. Zarah akan jauh lebih pintar kalau
aku yang mengajarnya langsung.” Begitu selalu katanya.” (Partikel : 17)
Ø Penasehat
dan Guru bagi Anaknya.
Bukti : “Jangan pisahkan dirimu dari
binatang,” pesannya. ( Partikel : 20)
Ø Tertutup
dan Menyimpan Banyak Rahasia Tentang Dirinya.
Bukti : “ Ayah sengaja melapisi diriya
dari dunia, ... “ ( Partikel : 20 )
Ø Penuh
Kontroversi.
Bukti : “Ayah adalah seorang yang penuh
kontroversi”(Partikel : 20)
Ø Sosok
Sederhana.
Bukti : “Ayah tidak pernah tertarik akan
karier akademis, bisnis sampingan, dan sejenisnya... . Bisa membeli mobil,
..... , membelikan ibu kompor gas dua tungku dan kulkas satu pintu, sudah
menjadi kepuasan besar baginya. “(Partikel :27)
Ø Penyayang
dan Tekun.
Bukti : “Dengan seabrek kegiatannya, tak
pernah absen ia mengajarku, membacakan cerita setiap malam, mengantar jemput
ibu.”( Parrtikel :27)
Ø Pekerja
Keras.
Bukti : “Sering ku dapati wajah Ayah
yang kelelahan karena kurang tidur.(Partikel : 27)
Ø Menepati
janji.
Bukti : “Ayah tidak banyak berjanji
dalam hidupnya. Aku tahu, ia pasti akan menepati kata-katanya. (Partikel : 51)
Ø Terlalu
mencintai dunia.
Bukti : “ “.. kamu berubah jauh Firas.
Aku tahu kamu dari dulu cinta sama ilmu, tetapi sekarang kamu itu sudah
syirik.” ( Partikel : 55)
Ø Aisyah/Ibu
Aisyah adalah anak kandung Abah dan Umi.
Ibu dari Zarah ( tokoh aku). Kembang Desa Batu Luhur.
Ø Cantik
dan Santun
Bukti : “Kecantikan dan kesantunan gadis
bernama Aisyah mampu menggeserkan persepsi adik angkat di mata Ayah.” (
Partikel : 14)
Ø Gigih
, Presisten, Konsisten, Dan Rajin.
Bukti : “Gigih, Ibu terus mencoba
mendobrak tembok itu. Dialah manusia paling presisten dan konsisten yang pernah
ku kenal di dunia ini. Ia sanggup melaksanakan hidupnya laksana baris-berbaris.
Teratur, tertata, rutin.” ( Partikel : 15)
Ø Penyayang
Bukti : “ Hidup Ibu sepenuhnya untuk
keluarga” (Partikel : 15)
Ø Religius
dan rajin beribadah.
Bukti : “Tanpa alpa, kecuali jika sedang
datang bulan, Ibu salat 5 waktu, menjalankan puasa setiap Senin dan Kamis.
Setiap Rabu malam, Ibu pergi pngajian ke Masjid atau kerumah bu Hasanah,...”
(Partikel:15)
Ø Perhatian
Bukti : “Mulai besok , Ibu panggil Bu
Hasanah untuk mengajari kamu ngaji. Kalau perrlu ibu daftarkan kamu ke
pesantren. ( Partikel :55)
Ø Penyabar
dan mudah menerima(bersyukur).
Bukti : “Pelan-pelan, Bah. Ini juga
sudah lumayan.”(Partikel : 109)
“ “Ada satu ini juga sudah syukur”,
balas Ibu.” ( Partikel : 114)
Ø Hamid Jalaludin/Abah
Abah Hamid adalah kakek dari Zarah
(tokoh aku). Abah adalah orang tua dari Aisyah dan juga orangtua angkat Firas.
Ø Pria
berketurunan Arab, bertubuh tinggi dan gagah. Kulitnya putih. Berjambang dan
berkumis.
Bukti : “Semua diawali oleh kakekku.
Hamid Jalaludin. Pria keturunan Arab, bertubuh tinggi dan gagah” ( Partikel : 9
)
“Kulitnya yang putih membuat cambang,
kumis dan alisnya mencuat kontras” (Partikel : 9-10)
Ø Tokoh
agama dan tokoh ekonomi yang disegani di Batu Luhur.
Bukti : “Abah adalah tokoh yang amat
dihormati di Batu Luhur” (Partikel :10)
“Seiring waktu, Abah menjadi tokoh agama
sekaligus tokoh ekonomi di Batu Luhur.”( Partikel : 10)
Ø Rela
Berkorban.
Bukti ; “ Pengorbanan Abah pinah ke kota
pun tidak sia-sia.”
Ø Berkarisma.
Bukti : “ Abah Hamid dan Firas adalah
dua nama sakral yang diagungkan oleh kampung kecil bernama Batu Luhur. Dua
sosok karismatik yang berhasil memajukan kampung tanpa pamrih.” ( Partikel :
13)
Ø Penuh
Kasih Sayang
Bukti :” Secinta-cintanya mereka kepada
Ayah, Abah dan Umi tetap melihat pemuda bernama Firas dan gadis bernama Aisyah
sebagai dua saudara kandung.”(Partikel:14)
Ø Pemarah
Bukti :” Muka Abah merah-pada. Ia
benar-benar marah” (Partikel : 103)
Ø Umi
Umi adalah istri dari tokoh Abah yang
berarti adalah nenek tokoh aku ( Zarah).
Ø Baik
hati
Bukti : “Kalau Zarah sekolah, nanti Umi
belikan mainan yang banyak. Apapun yang Zarah mau”. ( Partikel : 17)
Ø Penuh
Kasih Sayang
Bukti :” Secinta-cintanya mereka kepada
Ayah, Abah dan Umi tetap melihat pemuda bernama Firas dan gadis bernama Aisyah
sebagai dua saudara kandung.”(Partikel:14)
Ø Religius
dan Taat Ibadah serta .
Bukti : “apa maksud kamu kalau memang
Allah ada? Astagirullah. Istigfar , Zarah!” (Partikel : 130)
Ø Hara
Adik kandung Zarah. Yang selalu jadi penengah
antara kakak dan ibunya. Dan Haralah yang menjaga Ibu sementara kakaknya, Zarah
berpetualang mencari Ayahnya.
Ø Baik.
Bukti : “Ada tangan mungil yang kemudian
membantuku bangkit, Hara “ ( Partikel :133)
Ø Mandiri.
Bukti : “Kakak jangan khawatir. Hara sudah
bisa belajar sendiri. ( Partikel :139)
Ø Pengertian.
Bukti : “Biar Hara yang jaga Ibu “ (
Partikel : 139)
Ø Penyayang.
Bukti : “ Hara menghambur mendekapku ”(
Partikel : 139)
Ø Patuh.
Bukti : “ “Nggak bisa kamu antar kesini
saja?” “kata Ibu jangan..” (Partikel :
152)
Ø Paul Daly
Seorang laki-laki beusia 30 tahun,
seorang fotografer profesional yang datang ke Tanjung Puting dan bertemu dengan
Zarah. Dia juga merupakan koordinator The A- Team. Yang akhirnya menjadi
sahabat Zarah dan membantu Zarah mencari jejak Ayahnya.
Ø Tinggi,
Tegap, Botak, Beralis Tebal dan Mata Menjorok Kedalam Berwarna hazel .
Bukti : “Belum pernah kulihat manusia
setinggi itu sebelumnya. Tingginya barangkali dua meter. Tidak berotot-otot
mekar tapi tegap proporsional. Kepalanya
yang botak licin tampak kontras dengan tubuhnya yang penuh rambut. Alisnya
tebal hingga hampir membentuk satu garis. Matanya besar, menjorok kedalam,
dengan bola mata berwarna hazel .” ( Partikel : 234)
Ø Ramah
Bukti : “Dengan senyum lebar di
wajahnya, ekspresi kencang yang
diakibatkan garis muka kerasnya itu berubah drastis menjadi hangat dan ramah.”
( Partikel : 235)
Ø Berjiwa
Sosial.
Bukti : “Menurut Paul, skill yang
membawanya ketitik ini adalah kemampuan sosialisasinya.” ( Partikel : 242)
Ø Berjiwa
Penolong dan Baik hati.
Bukti : “ “of course,” pria itu
tersenyum simpul, “ but I’m not driven by the ambition of being the best
photographer anymore. If I get a shot, great. If I don’t, fine. Saya lebih
senang jalan-jalannya” “( Partikel : 243)
“Paul berbaik hati menjemputku
kebandara.”( Partikel : 280)
Ø Tenang.
Bukti : “Paul kelihatan lebih mampu
menguasai diri” ( Partikel : 245)
Ø Penyayang.
Bukti : “ Tugas sayalah untuk melindungi
kalian.” ( Partikel : 250)
Ø Harga
Dirinya Tinggi.
Bukti : “Saya cuma bereaksi sebagaimana
normalnya jantan yang harga dirinya terluka.” ( Partikel : 250)
Ø Tegas
Bukti : “ “ Empat hari, Missy”. Tegas
Paul. “( Partikel : 251)
Ø Humoris
Bukti : “ “Zach itu punya cita-cita
terpendam jadi chef. Sayangnya saat ini skill fotonya masih lebih bagus. So,
dia terpaksa jadi fotografer.” Paul terkekeh.
Ø Zach
Zach adalah seorang sahabat lama dan
fotografer petama yang direkrut Paul. Zach juga akhirnya menjadi sahabat Zarah
dan membuatkan Zarah sarapan selama tinggal di apartemennya.
Ø Berambut
Kemerahan, Gondrong, Matanya Bundar.
Bukti : “Disampingnya ada seorang pria
berambut kemerahan, gondrong sampai garis bahu, tingginya kurang lebih sama
denganku. Matanya bundar dan berbinar,
wajahnya bersahabat.” (Partikel : 281)
Ø Wajahnya
Bersahabat
Bukti : “Matanya bundar dan berbinar, wajahnya bersahabat.” (Partikel
: 281)
Ø Ramah
Bukti : “ Ia langsung tersenyum ramah
padaku.” (Partikel : 281)
Ø Ceria
Bukti : “Suaranya ringan, ceria. Aku
langsung menyukainya.” (Partikel : 281)
Ø Sangat
Akrab dengan Paul
Bukti : “Saking akabnya dua sahabat itu,
lelucon yang beredar adalah, kalau saja salah satu dari mereka perempuan, Zach
dan Paul pasti sudah menikah. (Partikel : 281)
Ø Baik
dan Senang Membantu
Bukti :”Ia melepas lagi sabuk pengaman,
bangkit meraih selimut dari bagasi, lalu melemparkan nya kepangkuanku.”
(Partikel : 282)
“ “Coffe? Tea? Orange juice? Hot
chocolate?” Zach menawarkan.” (Partikel : 283)
Ø Humoris
Bukti : “Zach tergelak, “Sebenarnya kami
sekejam itu. Kami pengen kamu mati beku dulu di Inggris sebelum mengirimmu ke
Afrika.
Ø Kosoluchukwu Onyemelukwe
Anak perempuan Afrika yang baru pindah
dari Nigeria. Teman sebangku Zarah. Yang akhirnya menjadi penari terkenal di
London. Bersahabat baik lalu mengkhianati Zarah.
Ø Berkulit
Hitam, Berambut Keriting, Besar, Tinggi dan Berotot.
Bukti : “kulitnya yang hitam menonjolkan
dua fitur dari wajahnya: mata dan gigi”
“rambutnya keriting besar seolah ada
belukar ditempel dikepalanya. Tubuhnya bongsor sebesar anak kuliahan. Tinggi
dan berotot lencir.....” ( Partikel :107)
Ø Jago
berolahraga.
Bukti : “Koso disegani karena kemampuan
berolahraganya yang cemerlang” ( Partikel :108)
Ø Menderita
Disleksia.
Bukti : “Dia itu disleksia.” (Partikel :
117)
Ø Menjadi
cantik
Bukti : “wajahnya dirias cantik.” (
Partikel : 334)
Ø Pengkhianat
dan pendusta.
Bukti : “I’m sorry love. I really am,”
Koso setengah berbisik. Jelas ia menahan tangis. ( Partikel : 365)
“tahunan penantianku hanya karena
secarik kertas catatan alamatku raib?” ( Partikel : 367)
Ø Storm Bradley
Seorang fotografer fashion yang Zarah
temui saat pameran. Pria inilah cinta pertama Zarah. Ia bersikap sopan, manis,
dan romantis. Namun akhirnya ia jualah pria pengkhianat yang mematahkan hati
Zarah.
Ø Tubuhnya
Tegap, Tampan, Berambut Ikal Emas Kecoklatan.
Bukti : “ Tubuh tegap itu dibungkus
jaket kulit hitam bermodel jas, dipadankan dengan setelan jeans hitam belel dan
kaus oblong putih. Wajahnya yang tampan dan kekanakan dibingkai rambut ikal
emas kecoklatan dengan gradasi warna tumpang tindih yang alami. “ ( Partikel :
307)
Ø Sedang
naik daun.
Bukti : “ Dia fotografer fashion dan
iklan yang lagi naik daun saat ini.” ( Partikel : 309)
Ø Berbakat
dan masih muda.
Bukti : “ talented, handsome, and he’s
still bloody young.” ( Partikel : 309)
Ø Pengkhianat.
Bukti : “ini salah saya,” tahu-tahu
Storm menyambar. ( Partikel : 367)
Ø Bu Inga Dominykas
Perempuan berusia 50 tahun, asli
Lithuania berkewarga negaraan Kanada dan ia meneliti orang utan serta
melestarikannya.
Ø Orang
nomor satu di Tanjung Puting.
Bukti : “..., secara de facto dialah
sosok nomor satu di Tanjung Puting” . ( Partikel : 192)
Ø Orang
yang disegani.
Bukti : “orang-orang disini segan kepada
Ibu Inga lebih dari apapun.” ( Partikel : 192)
Ø Lembut
, Keibuan, dan Penyayang.
Bukti : “ “Nama kamu siapa?” Suaranya
lembut keibuan.” ( Partikel : 195)
Ø Tegas
Bukti : “Biarpun disini hutan, kami
tetap aturan,” katanya tegas”. ( Partikel : 196)
Ø Cuek.
Bukti : “Ibu Ingalah yang tetap menjaga
jarak denganku” ( Partikel : 205)
“Kepadaku, Ibu Inga hanya tersenyum
tipis.” ( Partikel : 212)
Ø Baik
dan Perhatian.
Bukti : “ “Saya percaya rumah itu
ditemukan didalam,” katanya lembut sambil menempelkan tangannya didada.” (
Partikel : 213)
Ø Pak Kas/Kastunut
Pak Kas merupakan teman Ayah Zarah.
Usianya lebih tua dari pada ayah Zarah. Ia adalah tukang foto keliling/
fotografer.
Ø Pendengar
yang baik
Bukti : “Pak Kas adalah pendengar yang
baik” (partikel : 160)
Ø Baik,
Ramah, Suka Membantu dan Rendah hati.
Bukti : “Dia terenyum lebar,
memperlihatkan taring emasnya. “ Ya , sebisanya. Ilmu saya pas-pasan.”
(partikel : 161)
Ø Perhatian
dan Pengertian.
Bukti : “Pak Kas bercerita tentang
cahaya.” “Kemudian, Pak Kas bercerita tentang komposisi”. (partikel : 161-162)
Ø Sabar.
Bukti : “ Maksudnya ‘ruang tajam’ itu
apa , Pak?”
“ini, lho, anu, waduh, gimana
jelaskannya. Pak Kas kebingungan sendiri. Ia lalu berjongkok didepan semak
kembang sepatu kuning. “Jadi misalnya aku mau motret.....”. (partikel : 163)
Ø Asep
Asep adalah kerabat Pak Kas yang punya
usaha cuci cetak foto. Berambut kribo sehingga dipanggil Si Kribo (Partikel :
173). Baik dan dialah yang mengajari Zarah mencetak foto.
Ø Pak Mansyur
Pak Mansyur adalah pemandu Zarah, yang
mengemudikan perahu besar ’kelotok’.
Ø Baik
dan Suka Bercerita/Memberi Informasi
Bukti : “Pak Mansyur pun melaksanakan
perannya sebagai pemandu yang baik. Ia berkisah tentang sungai Sekonyer.” (
Partikel : 179)
Ø Pak Sam
Pak Sam adalah pemimpin rombongan
pemenang lomba fotographer.
Ø Pak Simon Hardiman
Pak Simon adalah pemilik kamera yang
diterima oleh Zarah. Dia orang Indonesia dan memiliki kekayaan di Gastonbury.
Tubuhnya ramping proporsional, tingginya
sedada Zarah. Rambutnya sudah mulai botak. ( Partikel 397)
Pak Simon ternyata adalah teman Ayah
Zarah, Firas. Namun mereka belum pernah bertemu langsung. Pak Simon lah yang
menjelaskan pada Zarah tentang ayahnya lebih jauh. Pak Simon juga yang ternyata
menyimpan fotokopi jurnal ayahnya. Pak Simon sangat baik dan banyak membantu
Zarah. ( Partikel : 397-467)
Ø Hawkeye
Hawkeye merupakan teman dan orang
kepercayaan Pak Simon. Ia menjadi seorang shaman yang membantu Zarah
masuk ke dimensi lain untuk mencari ayahnya lewat Iboga. Hawkeye juga sangat
baik dan juga ramah.
Ø Gary Anderson
Teman Paul saat kunjungan ke Tanjung
Puting. Ia juga seorang fotografer.
Ø Berambut
keriting, berkacamata dan penampilan rapi.
(Partikel :237)
Ø Penakut.
Bukti : “Gary langsung merosot, terduduk
di tanah dengan muka pucat. “bloody hell” teriaknya.
Ø Pak Ridwan
Ayah tiri dari Zarah. Seorang yang baik,
perhatian, penyayang dan juga gagah. Namun bagi Zarah, sosok nya tidak pernah
menggantikan Ayah kandungnya Firas.
Bukti : “ Pak Ridwan berdiri gagah
dengan baju kantorannya lengkap.”
“Senyum Pak Ridwan langsung mengembang,
“Zarah? Apa kabar kamu?”
“Kamar untuk Zarah sudah disiapkan?”
(
Partikel : 274 )
“Gimana sekolah hari ini, Hara?” (
Partikel : 275 )
“Tak pernah terbayangkan sebelumnya
olehku, Ibu akan dipeluk pria lain, masuk ke kamar tidur. “ (Partikel : 277)
Ø Bu Hasanah
Seorang ustazah di Batu Luhur.
Ø Bu Maryam
Ibu Maryam adalah seorang staf pengurus
orangutan. Ibu Maryam memiliki karakter baik dan selalu bersikap humoris namun
tetap serius. Ibu maryamlah yang meneruskan tugas Zarah sebagai ibu asuh Sarah.
Ø Yadi
Seorang staff yang menceritakan tentang
lintah Kalimantan pada Zarah. ( Partikel : 210)
Ø Pak Sulis
Seorang pengemudi perahu dari Tanjung
Puting ke Pangkalan Bun untuk keperluan logistik.
Ø Pak Yusuf
Kepala sekolah SMA Zarah. Pria berpeci
dan bersafari. Ia juga orang yang bisa berbuat licik demi mendapat keuntungan.
Ø Bu Kartika
Kepala sekolah pengganti Pak Yusuf yang
bersikap tegas dan keras. Berbalik dari Pak Yusuf.
Ø Bu Aminah
Guru agama di SMA tempat Zarah sekolah.
Ia pernah mengusir Zarah karena Zarah dianggap menghina agama dengan memberikan
sejarah awal manusia menurut versi yang ditulis ayahnya.
Ø
Sarah
Sarah adalah orangutan yang dirawat Zarah dari kecil.
Sarah sangat dekat dengan Zarah, karena Sarah yang menganggap Zarah sebagai
Ibunya.
Ø Elena
Elena merupakan seorang nenek tua
yang tinggal di Glastonbury. Elena memiliki karakter yang baik, ramah, dan mau
berbagi informasi.
Ø Kimberly Harris
Seorang desainer grafis yang juga punya
hobi fotografi. Ia adalah teman lama Zach yang selalu ada disampingnya meski
tanpa ikatan yang jelas.
Ø Santai,
Terbuka, dan Intelek.
Bukti : “Aku menyukai Kim. Sikapnya
santai, terbuka, dan intelek.” ( Partikel : 303)
Ø Baik
hati dan Suka Menolong
Bukti : “Dengan senang hati, Kim
menolongku untuk masalah kostum besok.” ( Partikel : 303)
Ø Olubi
Pemandu Zarah selama diperbukitan Loita.
Ia juga yang menjemput Zarah saat hampir menjadi santapan harimau dan juga
memberi obat tradisional suku Maasai pada Zarah yang menderita luka serta
gatal-gatal. (Partikel :293-300)
Ø Fred Dunston
Fred Dunston adalah teman dari tokoh
Zarah dari Wildlife Conservation Society.
Ø Helen
Terapis shiatsu langganan Zach yang
dipesan Zarah saat ia kelelahan bertugas diperbukitan Loita.
Ø Bidan Ida
Bidan paling senior di batu Luhur.
Ø Pak Ishak
Direktur tempat kursus bahasa Inggris
Zarah yang memperkerjakan Zarah sebagai guru.
Ø Robert
Robert adalah seorang pelayan yang
bekerja di rumah Pak Simon.
Ø Emily
Emily merupakan pelayan perempuan
yang bekerja di rumah pak Simon.
Ø Dave Moore
Dave Moore adalah teman pak Simon
yang sekaligus merupakan seorang peneliti.
3. Alur/Plot
Alur yang digunakan dalam novel ini
adalah alur campuran. Cerita dibuka pada tahun 2003 saat tokoh aku, Zarah,
berada di Bolivia. Kemudian Zarah menceritakan kisah keluarganya mulai tahun
1979, berlanjut sampai akhirnya ia kembali ke Bolivia tahun 2003.
4. Latar/Setting
Ø Latar Tempat
Ø Bolivia.
( Partikel : 3 )
Ø Batu
Luhur.
Bukti : “kami tinggal dipinggir Kota
Bogor, dekat sebuah kampung kecil bernama Batu Luhur.”(Partikel : 9)
Ø Dirumah.
Bukti : “Bidan Ida, sudah siaga
dirumah.” ( Partikel : 37)
Ø Dapur
Bukti : “Dapur kami mengebul setiap
pagi, meruapkan aroma aneka masakan.” ( Partikel : 15 )
Ø Kamar
Zarah,
Bukti : “ Keluar dari kamarku tanpa
bersuara” ( Partikel : 20)
Ø Meja
makan.
Bukti : “Pertengkaran Ayah dan Ibu
tentang sekolah memuncak pada suatu malam dimeja makan.” ( Partikel :51)
Ø Bukit
Jambul.
Bukti : “Kami menuruni Bukit Jambul
sambil perpegangan tangan.” (Partikel :67)
Ø Kebun
Permakultur.
Bukti : “Kami pergi bertiga kekebun
Permakultur Ayah” ( Partikel : 76)
Ø Saung.
Bukti : “Hara sampai tidur siang di
saung. “ ( Partikel : 76 )
Ø Ruang
kerja Ayah.
Bukti : “Semalaman aku mengurung diri
diruang kerja Ayah.” (Partikel : 78)
Ø Sekolah.
Bukti : “Dikoridor sekolah hari itu, aku
berpapasan dengan bu Kartika” ( Partikel :122)
Ø Rumah
Koso.
Bukti : “ “Zarah..? kamu ngapain
kesini?” Tanya Koso sambil menuruni tangga rumahnya.” ( Partikel : 123)
Ø Lapangan
Upacara.
Bukti : “Seusai upacara, kami disuruh
membuat lingkaran” (Partikel :125)
Ø Di
ladang Ayah dan Kaki Bukit Jambul.
Bukti :”Sisa waktuku ku habiskan
bersepeda ke Batu Luhur ke ladang Ayah atau ke Kaki Bukit Jambul.” (Partikel :
127)
Ø Ranjang.
Bukti : “kami berdua duduk diatas ranjang.”
( Partikel : 133)
Ø Halaman
Belakang Rumah.
Bukti : “Di halaman belakang, kulihat
siluet Ibu yang berdiri di depan kobaran api.”(partikel : 135)
Ø Warung
Mak Turi.
Bukti : “ Membeli pisang goreng dan
segelas teh manis diwarung Mak Turi untuk sarapan. ( partikel :140)
Ø Tempat
kursus.
Bukti : “ Dengan menggendong ransel
dipunggung, aku bersepeda ke tempat kursus. “( partikel :140)
Ø Diperpustakaan
dan di musala.
Bukti :” Aku lalu berganti baju, duduk
diperpustakaan, ..” ( partikel :140)
“aku tergeletak tidur dimusala
beralaskan sejadah.”
( partikel :140)
( partikel :140)
Ø Kota
Bogor.
Bukti : “pada hari Minggu itu aku justru
bersepeda menuju jantung kota Bogor.” (partikel : 158)
Ø Kebun
Raya.
Bukti : “tepatnya menuju Kebun Raya”
(partikel : 158)
Ø Stasiun.
Bukti : “Sesampainya aku distasiun, Pak
Kas menungguku digerbang.” (partikel : 166)
Ø Pasar
Bogor.
Bukti : “angkot kami berhenti didekat
pasar Bogor.” (partikel : 166)
Ø Kios
Asep. “Apdruk Poto Kilat & Stemfel :UJANG KRIBO.
Bukti : “Asep membuka kios kecilnya bagi
kami. “Kotak” kayu itu ternyata masih dibagi lagi menjadi dua sekat. Satu
adalah kamar gelap untuk pencucian film.” (Partikel: 167).
Ø Pangkalan
Bun
Bukti : “Pesawat kami tiba dipangkalan
Bun sekitar pukul sebelas siang waktu setempat.” (Partikel: 178)
Ø Sungai
Kumai.
Bukti : “Ditepi sungai Kumai yang
terbentang gagah dengan lebar satu kilometer,...” (Partikel: 178).
Ø Tanjung
Harapan, Desa Sei Sekonyer.
Bukti : “ Tak lama, kami tiba di Tanjung
Harapan, Desa Sei Sekonyer.” ( Partikel : 181).
Ø Tanjung
Puting.
Bukti : “Terdamparnya aku diTanjung
Puting ternyata panjang.” ( Partikel : 195)
Ø Di
wartel.
Bukti : “ Sampai aku masuk kedalam
wartel, tak ku dengar Sarah memekik sedikitpun.” ( Partikel : 215)
Ø Rumah
Pak Ridwan.
Bukti : “Berbekal alamat yang diberikan
Hara, aku tiba dirumah itu. Rumah besar didaerah elite kota Bogor.” ( Partikel
: 266 )
Ø Ruang
Tamu Rumah Pak Ridwan.
Bukti : “ Diruang, aku langsung
dihadapkan dengan pigura besar berisi foto Ibu dan Pak Ridwan dalam baju
pengantin. “( Partikel : 268)
Ø Ruang
Tengah Rumah Pak Ridwan.
Bukti : “ Memasuki ruang tengah, aku
disambut lagi oleh foto keluarga yang sama. “( Partikel : 268)
Ø Kamar
Hara
Bukti : “ “Ini kamarku, Kak.” Hara
membuka pintu. ( Partikel : 270)
Ø London
Bukti : (Partikel : 280)
Ø Bandara
Heathrow.
Bukti : “ Aku mendarat diBandara
Heathrow pagi hari pada bulan Oktober.” ( Partikel : 280)
Ø Jok
belakang mobil Zach
Bukti : “Di jok belakang mobil station
wagon Zach, langsung aku meledak menggigil. “ (Partikel : 281)
Ø Rumah
Zach
Bukti : “Baru beberapa jam aku tinggal
di London, tapi aku langsung kerasan ditempat Zach.” (Partikel : 283)
Ø Buckingham
Palace
Bukti :”...., naik bus double decker,
dan menontoni upacara pergantian penjaga di Buckingham Palace.” (Partikel :
289)
Ø Kenya
Bukti : “Tugas pertamaku akhirnya tiba,
Kenya. (Partikel : 291)
Ø Apartemen
Storm.
Bukti : “.. Storm mengajakku singgah ke
apartemennya.” ( Partikel : 312)
Ø Direstoran
Italia.
Bukti : “... aku dan Zach makan malam
direstoran italia kesayangannya di Soho. ( Partikel : 327)
Ø Apartemen
koso,
Bukti : “..., aku jadi pengurus
apartemen koso” ( Partikel : 342)
Ø Bolivia.
( Partikel : 370)
Ø Glastonbury.
Bukti :Kepergianku ke Glastonbury yang
tanpa persiapan....“( Partikel : 381)
Ø Salisbury
Plain
Bukti : “ .... , kami meluncur
meninggalkan Glastonbury ke Salisbury Plain. “( Partikel : 413)
Ø Weston
Palace.
Bukti : “Pagi di Weston Palace merupakan
fenomena yang tidak kalah alien .... “( Partikel : 432)
Ø Latar Waktu
Ø 1979
– 1996
Pada tahun inilah kisah dimulai dengan
memperkenalkan tokoh. Abah dan Umi yang kemudian mengangkat seorang anak
laki-laki ( Firas ) yang kemudian menikah dengan anak kandung mereka ( Aisyah )
sampai akhirnya mempunyai 2 anak, Zarah
dan Hara. Kehidupan mereka berlanjut sampai akhirnya terjadi banyak konflik,
akhirnya Firas pergi menghilang. Akhir
latar ini yaitu mengisah Zarah yang menjadi pengajar di sebuat tempat kursus
bahasa Inggris.
Ø Akhir
Pekan
Bukti : “Setiap akhir pekan, Ibu
mengajakku dan Hara mengunjungi Abah dan Umi.” (Partikel : 15)
Ø Malam
Hari.
Bukti : “Malam hari, Ayah mengantarku
dengan cerita pengantar tidurnya.” (Partikel : 19)
Ø Menjelang
Sore.
Bukti : “ menjelang sore, Ibu mulai
mulas-mulas.” (Partikel : 37)
Ø Pukul
9 malam.
Bukti : “Pukul sembilan malam. Ibu sudah
tak kuat lagi.” ( Partikel : 38)
Ø Pagi
hari.
Bukti : “Esok paginya setelah kelahiran
adek” ( Partikel : 42)
Ø Pukul
7 malam.
Bukti : “ Pagi digeser siang. Siang
digusur sore. Dan sore dengan cepat dilengserkan malam. Aku semakin resah.
Pukul tujuh malam dan Ayah belum kelihatan.” ( Partikel :44)
Ø Pukul
8 malam.
Bukti : “Pukul delapan, ketika ku pikir
sudah waktunya bersiap tidur, tahu-tahu
Ayah mengajakku keluar.” ( Partikel : 57)
Ø Subuh
Bukti : “Pagi-pagi buta aku pergi ke
Batu Luhur.” (Partikel :80)
Ø Menjelang
malam.
Bukti : “ Esok harinya, aku baru pulamg
menjelang malam” (Partikel : 133)
Ø Hari
Minggu.
Bukti : “Pada satu hari minggu,
satu-satunya hari kosongku...” ( partikel :141)
Ø Setengah
dua belas siang.
Bukti “ Dan terkejutlah aku. Setengah
dua belas siang?” ( partikel :149)
Ø Hari
Senin.
Bukti :” hari senin keesokannya, aku
mohon izin tidak masuk mengajar. (partikel : 165)
Ø 1996-1999
Dimulai dengan menangnya Zarah
dalam perlombaan foto, yang mengubah
hidupnya. Ia kemudian tiggal di Kalimantan. Sampai menapat tawaran kerja di
London.
Ø Sore
hari.
Bukti : “Sore-sore,petugas kamp akhirnya
membawaku menemui Ibu Inga.” ( Partikel : 195)
Ø Bulan
Agustus.
Bukti :” Bulan Agustus, beberapa hari
setelah hari ulang tahunku. ( Partikel : 233)
Ø Pukul
6 sore.
Bukti : “ sekitar pukul enam sore,
terdengar bunyi klakson dua kali, dan sebuah kesibukan pun dimulai.” ( Partikel
: 273)
Ø Bulan
Oktober.
Bukti : “ Aku mendarat diBandara
Heathrow pagi hari pada bulan Oktober.” ( Partikel : 280)
Ø Pertengahan
Maret 2001
Bukti : “Pertengahan Maret 2001. Aku
kembali ke London.” (Partikel : 292)
Ø Musim
Panas.
Bukti : “ Musim panas di London adalah
musim panennyapertunjukan dan hiburan.” ( Partikel : 329)
Ø 2003.
Latar ini yaitu saat Zarah, Paul dan
Zach bertugas bersama. Dan ditahun ini Zarah melakukan perjalanan antar dimensi
dibantu oleh Pak Simon, pemilik kamera yang selama ini Zarah cari. Dan akhirnya
ia pulang ke Indonesia karena meninggalnya Abah.
Ø Latar Suasana
Ø Tegang.
Bukti : “Ketegangan antara Ayah dan
kakek-nenekku makin kentara” ( Partikel:17)
“Mereka saling menghindar, saling
menjauh” (Partikel : 18 )
Ø Sedih
Bukti : “Abahpun berucap. “innalillahi
wainna ilahi rajiun”. Satu ruangan seketika berucap sama. Ibu-ibu
menangis.” ( Partikel : 45)
Ø Mencekam.
Bukti : “Aku tersentak oleh gulita yang
hadir mendadak, oleh kesendirian yang tahu-tahu menyergap.” (Partikel : 63)
Ø Panik.
Bukti : “Pada hari ke empat, Ibu mulai
panik. Abah mulai dilibatkan. Setelah itu kepolisian. Beberapa petugas
berseragam datang kerumah”. ( Partikel : 78)
“Keringatku mulai membanjir. Nafasku
tersengal-sengal. Putus asa, akupun berteriak minta tolong. ( partikel :144)
Ø Hening
bercampur Haru.
Bukti : “ Hening cukup lama mengapung
diruangan hingga akhirnya dipecah oleh seruan Umi, “subhanallah” “(
Partikel :94)
Ø Suasana
Permusuhan.
Bukti : “ Hawa peperangan membungkus
kami berdua
" ( Partikel : 128)
" ( Partikel : 128)
Ø Sunyi
Bukti : “Kami berempat berkendara. Dalam
kesunyian.” ( Partikel : 176)
Ø Bahagia
Bukti :”Kami berdua menangis sambil
tertawa. Paul ikut senyum-senyum, hanyut terbawa suasana dramatis reuni kami.”
( Partikel : 334)
5. Sudut Pandang
Ada dua sudut pandang yang digunakan dalam
novel ini.
·
Orang Pertama
pelaku utama.
Dilihat dari pemakaian kata aku.
Bukti : “Dalam lembaran faks yang sudah
mengeriput itu tertulis ZRH. Kode untuk Zarah. Aku. “ ( Partikel : 3)
·
Orang ketiga
serba tau
Dilihat dari kata Zarah, dia, -nya.
Bukti : “Inilah transit singkatnya di
London. Setelah dua hari berada di alam enterogen yang membuat badannya
terkapar tak berdaya, pada hari yang
ketiga fisiknya segar luar biasa. Seakan segenap selnya diperbarui sekaligus
dan tubuhnya bangkit menjadi Zarah Amala yang serupa tapi tak sama. ( Partikel
: 470 )
6. Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam novel ini
yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Seperti percakapan dalam kutipan ini
:
“Kamu pulang?” ulang Paul tak percaya. “
For real?”
“Kakekku meninggal. I need to be there.”
(Partikel : 470)
Selain itu digunakan juga
kalimat-kalinat bermajas Asosiasi, Personifikasi, dan Hiperbola.
Ø Batu
luhur sudah tertidur lelap, ( Partikel : 57)
Ø Hatiku
berteriak protes. ( Partikel : 124)
Ø Penyesalan
itu semakin kuat menggigit. Meracuniku. ( Partikel :124)
Ø Teriakanku
lantang menyobek malam. Aku berteriak bagai hewan buas yang terluka.” (
Partikel : 136)
Ø Kutelan
teriakan yang sudah ingin meluncur dari tenggorokan. ( Partikel : 137)
Ø Kegelapan
ini bukan lagi milik malam. ( partikel :141)
Ø Sinar
bulan pucat masih bertengger dilangit. ( partikel :142)
Ø Saking
dinginnya hingga terasa perih dikulit dan aku merasa baru ditiup angin neraka.
( Partikel : 280 )
Ø Terpisah
sekian jauh dari khatulistiwa membuatku tersadar betapa mewahnya hidup bermandi
matahari. (Partikel : 290)
Ø Seiring
malam yang menua. ( Partikel : 311)
Persahabatan kami terasa semanis es krim
vanilla dan segurih popcorn bersaus mentega. ( Partikel : 345)
7. Amanat
Ø Jangan
pernah sombong. Sebagai manusia yang hidup dibumi, kita merupakan makhluk
ciptaan Allah. Sama seperti hewan dan tumbuhan. Bukankah kita juga tahu, dimata
Allah kita sama, yang membedakan hanya amal ibadah serta ketakwaan kita.
Ø Hidup
ini bagai roda yang selalu berputar. Menyimpan banyak kejutan dihari yang akan
datang.
Ø Tidak
ada yang abadi di muka bumi ini. Begitupun dunia ini.
Ø Setiap
pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Untuk keduanya bertemu yang
dibutuhkan cuma waktu. Jadi teruslah mencari jawaban dari apa yang hari ini
masih kamu pertanyakan. Teruslah mencari solusi dari apa yang hari ini masih
kamu permasalahkan.
Ø Cintailah
alam tempat dimana kita hidup, jaga lah lingkungan kita.
Ø Jagalah
keyakinan mu meski banyak orang ingin menjatuhkan mu. Meski itu tidak akan
mudah.
Ø Sesal
itu tidak berguna. Hidup ini harus tetap dijalani.
Ø Agama
tanpa ilmu tiada artinya. Ilmu tanpa agama pun begitu hasilnya.
Ø Cobalah
untuk berdamai dengan hidup. Jalani dengan ikhlas setiap apapun yang terjadi
dihidup ini dan maafkan lah mereka yang telah menyakitimu.
Ø Jagalah
kepercayaan orang lain. Jangan pernah coba untuk mengkhianatinya.
Ø Jangan
menjadi bodoh untuk alasan cinta.
Ø Jagalah
diri kita, jangan menjadi pribadi yang mudah terpengaruh oleh orang lain dan
lingkungan yang buruk.
B.
Unsur
Ekstrinsik
·
Biografi
pengarang.
Dewi Lestari Simangunsong
yang akrab dipanggil Dee (lahir di Bandung,
Jawa Barat,
20 Januari
1976; umur 40
tahun) adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota
trio vokal Rida Sita Dewi. Ia merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas Parahyangan, jurusan Hubungan
Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia kemudian dikenal
luas sebagai novelis.
·
Nilai moral
Nilai moral terlihat saat Zarah berada
di London, ia menyerahkan saja kegadisannya pada seseorang yang baru ia kenali.
Kurangnya didikan terhadap agama dan moral pada Zarah membuatnya bertindak
tanpa tahu akibatnya.
Diperlihatkan juga Zarah yang suka
berdebat, serta melawan orang yang lebih tua.
·
Nilai Agama
Nilai agama dalam novel ini begitu
terlihat dikehidupan keluarga Zarah. Kakeknya sendiri merupakan tokoh agama. Di
novel inilah terlihat bahwa ilmu tanpa agama akan membawa kita pada kesesatan.
·
Nilai Kebudayaan
dan Adat Istiadat.
Terlihat saat tokoh Ayah menghilang, dan
polisi tidak juga menemukan. Mereka meminta orang pintar untuk mencari
jawabannya. Dan juga mereka menganggap bahwa tokoh Ayah telah menikah dengan
Jin di Hutan yang dianggap angker.
Nilai budaya juga terlihat bahwa budaya
barat begitu jauh berbeda dengan budaya kita.
·
Nilai Sosial
Terlihat saat warga Batu Luhur saling tolong
menolong untuk memajukan daerah. Serta ketika
Aisyah melahirkan anak ketiga, banyak tetangga yang datang kerumah serta
membantu menguburkan jenazah bayinya.